Kisah Menjelang Wafatnya Mbah Muzayyin bin Abdul Hadi

Mbah Muzayyin (Mbah Yin) adalah anak ke empat dari Mbah Abdul Hadi - Aminah. Ada hikayat yang cukup mengharukan tentang mbah Muzayyin menjelang wafatnya di medan dakwah. Waktu itu Mbah Yin melakukan kegiatan rutinnya untuk mengajar ngaji para orang tua di Kudus, tepatnya di masjid Ma'aka, Burikan, Kudus. Masjid Ma'aka berada di sebelah utara pintu gerbang utama pasar Kliwon Kudus.

Tema ngaji yang diterangkan waktu itu adalah tentang amalan bagaimana agar seseorang diberikan kemudahan ketika menghadapi sakaratul maut. Bahasa Jawanya tentang "gampange pecate nyowo". Setelah pengajian itu, Mbah Yin biasa istirahat dan malamnya menginap di sana. Oleh penjaga masjid, ditawarkanlah kepadanya tempat untuk tidur menginap seperti biasa. Tetapi Mbah Yin saat itu menolak, alasanya beliau ingin melakukan i'tikaf di masjid. Mbah Yin akhirnya melakukan i'tikaf di masjid tersebut.

Masjid Ma'aka, Burikan Kudus
Menjelang subuh, si penjaga agak keheranan, karena (mungkin) biasanya Mbah Yin sudah bangun dulu tetapi waktu itu terlihat masih tertidur di dalam masjid. Dilihat olehnya Mbah Yin masih tenang melipat tangannya di bawah dadanya (sedekap) sambil menarik (nyincing) sedikit sarungnya ke atas. Persis posisi orang yang masih tertidur pulas. Di sampingnya ada baju atau jas beliau yang terlipat rapi olehnya sebelum tidur.

Maka dibangunkanlah Mbah Yin untuk shalat subuh. Pada saat dibangunkan, si penjaga itu baru sadar bahwa Mbah Yin ternyata sudah tidak ada, Mbah Yin sudah dipanggil di haribaan Allah swt dengan sangat mudah. Iya, seolah-olah, seorang Guru yang malamnya mengajarkan tentang tips menghadapi sakaratul maut itu langsung memberikan contoh kepada muridnya semua... Semoga kita semua mendapatkan husnul khotimah...

Alfaatihah...
Previous Post Next Post