Cucu Mbah Abdul Hadi Harus Optimis



Ada riwayah mutadawilah (riwayat yang populer) di kalangan Bani Abdul Hadi bahwa suatu hari Mbah Abdul Hadi pernah mendapatkan ancaman akan didatangi segerombolan perampok dan akan merampas semua harta dan menghancurkan semua hak miliknya. Maklum Mbah Abdul Hadi konon termasuk saudagar di desa Kajen. Ini bisa dibayangkan bagaimana beliau mampu membiayai kedua menantunya (Mbah Ilyas dan Mbah Mukhtar) untuk menuntut ilmu di Arab Saudi pada zaman. Zaman sekarang saja belajar di Saudi termasuk mahal apalagi zaman dulu.

Mendapatkan ancaman seperti itu, Mbah Abdul Hadi sangat galau dan gelisah, tidak bisa tidur. Saking galaunya beliau diriwayatkan beliau kira-kira mengucapkan  "Semoga anak turunku ora ono sing sugih, daripada urip ora tentrem". Ucapan tersebut diyakni oleh sebagian keturunan beliau sebagai kutukan, bahwa keturunan mbah Abdul Hadi tidak mungkin bisa kaya, gara-gara doa tersebut.

Menurut saya anggapan dan keyakinan seperti itu harus diluruskan. Yang pertama, itu bertentangan dengan ajaran akidah Islam bahwa kita umat Nabi Muhammad tidak ada yang menerima kutukan, bahkan tidak ada yang disiksa di dunia. Nabi Muhammad diriwayatkan pernah sholat lama di satu masjid (konon namanya masjid Ijabah) lalu beliau berkata "Aku meminta Tuhanku tiga perkara, dua dikabulkan dan satu tidak tidak dikabulkan. Aku meminta agar umatku tidak disiksa di dunia seperti umat sebelumku lalu itu dikabulkan, aku meminta agar musuh umat bukan dari mahluk selain dari kita lalu itu dikabulkan. AKu meminta agar umat Islam tidak bermusuhan tapi tidak dikabulkan"
Kedua: Bertentangan dengan akidah bahwa rizki manusia ditentukan oleh usaha dan doanya.
Ketiga: Bertentangan dengan kenyataan bahwa ternyata keturunan beliau juga banyak yang termasuk hidup mapan asalkan mau kerja keras.

Maka kita tidak perlu pesimis dan tidak perlu percaya bahwa keturunan mbah Abdul Hadi tidak bisa kaya. Asal mau kerja keras insya Allah rezeki Allah membentang luas.
Previous Post Next Post